Sabtu, 18 Maret 2017

Hewan Ruminansia

Hewan ruminansia ( subordo ruminantia ) adalah kelompok hewan herbivora yang memamah biak, yaitu menelan bahan mentah, kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya untuk dikunyah lagi.

contoh hewan ruminansia

Contohnya seperti : Sapi, Kerbau, Kambing, Jerapah, Bison, Rusa, Kelinci, dan Antelop

A. Alat pencernaan makanan pada hewan ruminansia, terdiri dari mulut, esofagus, lambung tipe poligrastik (rumen, reticulum, omasum, dan abomasum), usus halus, usus besar (kolon), rectum dan anus.

Di dalam mulut :
GIGI SERI > menjepit rumput
GIGI GERAHAM > memotong/memecah

Di antara gigi seri dan geraham terdapat celah yg disebut diastema.
Lambung dibagi 4 yaitu :
RUMEN > perut besar *menampung 80% dari total makanan
RETIKULUM > perut jala *5% makanan
OMASUM > perut kitab *7-8% makanan
ABOMASUM > perut masam *7-8% makanan

Usus hewan ruminansia bisa mencapai 40m :
SEKUM (usus buntu) besar *karena volume makanannya banyak, proses pencernaannya berat, dan lama

RUMUS GIGI HEWAN RUMINANSIA :
Rahang atas
M3
P3
C0
I0
I0
C0
P3
M3
Rahang bawah
M3
P3
C0
I0
I0
C0
P3
M3

Ket :
I = INSISIVUS (SERI)
C = CANINUS (TARING)
P = PREMOLAR (GERAHAM DEPAN BERGANTI)
M = MOLAR (GERAHAM BELAKANG TETAP)


pencernaan hewan ruminansia

B. Proses pencernaan makanan ruminansia secara berurutan

1. Makanan dicerna oleh mulut*mekanis, dari mulut ke kerongkongan/esofagus, trus masuk ke rumen yaitu tempat menyimpan makanan sementara

2. Di rumen protein dan polisakarida dicerna, juga fermentasi selulosa*enzim selulase dari bakteri anaerob dan protozoa tertentu. Lalu diteruskan ke retikulum

3. Makanan dibentuk gumpalan2 yang kasar disebut bolus ( di retikulum )

4. Saat hewan istirahat, bolus dimuntahkan ke mulut untuk dikunyah lagi.

5. Setelah dihalus, makanan ditelan lagi ke omasum. Di obmasum makanan dicampur enzim, lalu menuju ke abomasum

6. Di abomasum terjadi pencernaan kimiawi*enzim selulase (selulosa diubah menjadi asam lemak menjadi biogas berupa metana(CH4) namun karena pH pada abomasum sangat rendah sehingga bakteri akan mati dan menjadi sumber protein bagi hewan.

7. Setelah itu makanan masuk ke usus halus, asam lambung dinetralisir dan makanan dicampu*enzim dari hati & pancreas sehingga karbohidrat, protein, lemak dan vitamin jadi gampang dicerna dan diserap ( diserap di duodenum melalui vili/jonjot usus )

8. Makanan yg tidak bisa dicerna masuk ke usus buntu dan difermentasi oleh bakteri


9. Sisa pencernaan masuk ke usus besar dan dibuang melalui anus. Sebagian bakteri ikut keluar bersama feses sehingga bahan organik dalam feses akan diuraikan dan menghasilkan CH4 metana sebagai energy alternatif
Readmore → Hewan Ruminansia

Senin, 30 Mei 2016

Elastisitas Zat Padat

Pegas dan Karet termasuk dalam benda elastisitas. Sifat elastis atau elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan/dibebaskan. Materi Belajar Gaul kali ini akan membahas tentang materi Fisika mengenai Elastisitas Zat Padat. Sebelum memulai materi ini, mari kita bersama - sama berdoa agar ilmu yang kita baca dapat bermanfaat. Berdoa mulai ... Selesai, mari kita mulai pembelajaran ini.

Elastisitas Zat Padat

Benda yang jika diberikan gaya namun tidak kembali pada bentuk awal dan gaya tersebut akan merubah bentuk bendanya disebut benda tak elastis atau plastis. Untuk mengawali materi ini kita harus tau besaran - besaran yang berkaitan dengan elastisitas zat padat, yaitu Tegangan (stress), Regangan (strain), dan Modulus elastis.

1. Tegangan

Tegangan tarik adalah hasil bagi antara gaya tarik F yang dialami kawat dengan luas penampangnya A. Untuk menyajikan teori tersebut dalam sebuah rumus, mari kita lihat rumusnya dibawah ini.

Tegangan Tarik

Tegangan = Gaya/Luas
Tegangan = F/A

Tegangan adalah besaran skalar yang memiliki satuan N/m² atau Pascal (Pa).

2. Regangan

Regangan tarik adalah hasil bagi antara pertambahan panjang dengan panjang awal L. Dibawah ini adalah rumus nya.

Regangan Tarik

Regangan = pertambahan panjang/panjang awal
e = delta L/L

Itulah pembahasan mengenai Elastisitas Zat Padat. Kunjungi terus Materi Belajar Gaul yang akan selalu memberikan materi pembelajaran secara tepat agar pelajar bisa menjadi lebih baik. Terimakasih!
Readmore → Elastisitas Zat Padat